E&E PhD Exit Seminar: Fantastic Birds and Where You Can’t Find Them: Historical Biogeography of Indo-Australian Birds
Abstract
Despite only taking up 3% of the world’s total landmass area, the Indo-Australian Archipelago holds a disproportionate amount of biodiversity. Its unique patterns of biodiversity have been a focus of much interest since the 1800s, when great natural historian Alfred Russell Wallace observed striking differentiation across the now-named Wallace’s line: biota to the west of the line are more Asiatic, while to the east of the line more Australasian. Many more biogeographical lines have been drawn since, and following on from these more historical biogeographical perspectives, current research has further shown evidence for it. In this talk, I will go beyond drawing lines and describing patterns to investigate the processes that drive these unique biodiversity patterns. I mainly focus on the avian diversity of the IAA, specifically the passerine birds. First, I will provide a comprehensive quantitative assessment of the marked differentiation of avian communities in the areas of the IAA. I show that there is indeed marked differentiation of bird communities between island groups in the IAA despite interconnectedness. Following that, I constructed a new and updated supermatrix phylogeny of 1300+ passerine species and highlighted endemism areas and comparisons with previous phylogenies with incomplete data. Finally, I investigate the dispersal and diversification history of passerines in the IAA over time and space and how this may be influenced by changes in paleo-distances between areas over time or different timing of New Guinea emergence. Additionally, at the end of the talk, we may finally get the answer to the question: ‘Which is the most Australian bird?’
Abstrak Indonesia
Meskipun hanya mencakup 3% dari total luas daratan dunia, Kepulauan Indo-Australia (Indo-Australian Archipelago – IAA) memiliki jumlah keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Pola keanekaragaman hayati unik ini telah menjadi fokus perhatian sejak tahun 1800-an, ketika Alfred Russell Wallace mengamati diferensiasi yang mencolok di sepanjang garis yang sekarang dinamakan Garis Wallace: biota di sebelah barat garis lebih bersifat Asia, sedangkan di sebelah timur lebih bersifat Australasia. Banyak garis biogeografis lain telah digambar sejak saat itu, dan penelitian saat ini telah lebih lanjut menunjukkan bukti untuk hal tersebut. Dalam presentasi ini, saya tidak akan hanya menggambarkan garis baru, tetapi juga mendeskripsi pola dan menyelidiki proses yang mendorong pola keanekaragaman hayati unik ini. Saya terutama berfokus pada keanekaragaman burung di IAA, khususnya burung passerine. Pertama, saya akan memberikan penilaian kuantitatif menyeluruh tentang diferensiasi mencolok dari komunitas burung di wilayah IAA. Saya menunjukkan bahwa memang terdapat diferensiasi mencolok dari komunitas burung antara kelompok pulau di IAA, meskipun terhubung satu sama lain. Setelah itu, saya membuat filogeni supermatrix baru yang mengandung lebih dari 1300 spesies burung passerine, menyoroti daerah endemis dan perbandingan dengan filogeni sebelumnya yang memiliki data yang tidak lengkap. Terakhir, saya menyelidiki sejarah pemencaran dan diversifikasi burung passerine di IAA serta bagaimana hal ini mungkin dipengaruhi oleh perubahan jarak paleo antara wilayah-wilayah dari waktu ke waktu, atau waktu munculnya New Guinea yang berbeda. Selain itu, pada akhir presentasi, kita mungkin akhirnya mendapatkan jawaban untuk pertanyaan: 'Burung mana yang paling Australian?'